Review

AVENGERS: END GAME [SPOILER ALLERT!!]

Minggu, April 28, 2019

Img Src: cnet.com

Sedikit kesal.

Karena Saya merasa sedang menonton sebuah film di layar tancap, bukan layar bioskop.

Sebelah kanan Saya ada pasangan yang sangat berisik dari awal-akhir film. Setiap ada karakter yang belum terlihat di scene-scene sebelumnya, mbak-mbak ini selalu nanya "Ini siapa?" Lalu dibarengi dengan pertanyaan-pertanyaan yang menurut Saya sangat aneh. "Kok dia bisa tiba-tiba muncul gitu?" "Ini batu apa?" bla bla bla.

Bukan kah seharusnya jika ingin menonton sebuah seri, haruslah ditonton dulu dari seri pertamanya? Sama seperti orang yang ingin menonton Game of Throne misalnya, ya mereka harus menonton season 1-7 dulu, baru dilanjutkan season 8.

Lalu ada 2 mbak-mbak disebelah kiri Saya yang kalau Saya total sudah bolak-balik wc sekitar 10 kali, lalu beberapa kali keluar untuk membeli makanan/minuman. Dibelakang Saya ada beberapa anak kecil yang malah asik bermain, dan  menendang-nendang kursi Saya.

Tidak bermaksud melarang sebenarnya, silahkan jika ingin menonton, tapi jangan pula mengganggu orang sekitar.

Okelah, lanjut.

Film produksi Marvel kali ini adalah seri terakhir dari para Avengers, dan jika mengikuti alur cerita yang ada dikomik, maka akan ada New Avenger yang berisikan Iron Lady, Spider-Man, & Falcon. Hal ini diperkuat karena pada akhir film terdapat scene dimana Capt. America memberikan shieldnya kepada Falcon untuk terus digunakan, karena Capt. America sudah menua.

Ditambah, hadirnya Professor Hulk dan Hawk Eye yang sudah bertransformasi menjadi Ronin di film ini akan memperkuat alur seperti di komik. Ya meskipun tidak 100% jalan cerita di film akan mengikuti jalan cerita yang ada dikomik, karena pihak Marvel sendiri yang akan menentukan seluruh alurnya.

Film ke-23 MCU ini menurut Saya pribadi tidak menjawab teka-teki, yaitu dimana setengah populasi makhluk hidup di alam semesta ketika mereka menghilang sementara? Atau setengah populasi ini benar-benar sudah mati, dan di'hidup'kan kembali oleh infinity stones?

Alur cerita yang dibuat oleh tim produksi Saya rasa sangat masuk akal dalam hal menghilangkan karakter Capt. America yang dikarenakan sudah habis masa kontrak pemerannya, yaitu Chris Evans. Sangat tidak dipaksakan, dan masih berada dalam timeline cerita MCU.

Durasi 3 jam lebih membuat Saya semakin semangat, karena Russo Brothers tidak akan menyia-nyiakan setiap detiknya untuk adegan-adegan tidak penting. Dan ternyata benar dugaan Saya, setiap menitnya digunakan dengan sangat baik, meskipun ada beberapa comedy scene yang mungkin seharusnya dihilangkan saja. Overall, keren!

Setiap karakter di End Game benar-benar memiliki perannya masing-masing, dan tidak setengah-setengah lagi seperti yang sudah Saya lihat di Infinity Wars. Disini mereka semua berani berperan 'lebih' meskipun hanya menjadi side kick. Kalau masalah aktor dan aktris sih, sudah tidak diragukan lagi, karena ini film blockbuster!

Masalah CGI?
Marvel tidak pernah mengecewakan Saya dalam urusan Visual & Scoring.

....

Banyak fans yang bersedih karena ada beberapa super hero kesayangan mereka yang harus mati pada film End Game ini. Sampai-sampai Saya membaca sebuah kanal berita dengan headline "Fans Avenger Sampai Masuk Rumah Sakit Karena Superhero Kesayangannya Mati"

Ya, tidak bisa disalahkan sebenarnya.

Hal ini menandakan bahwa Marvel telah berhasil membuat film-film yang sangat digemari dan disayangi masyarakat luas.

Avengers: End Game memiliki hype yang sangat besar. Buat yang ingin menonton, jadilah penonton yang cerdas! Jangan buang sampah sembarangan didalam bioskop, karena kabarnya ada beberapa bioskop yang ber-operasi 24 jam penuh untuk mengatasi antusiasme masyarakat kepada film yang satu ini.

"Tapikan gue udah bayar, ntar pegawainya makan gaji buta dong"

Pernyataan bodoh, yang tidak perlu ditiru.

Meskipun sudah bayar, bukan berarti otaknya ikutan nganggur dan tidak dipakai.

Oh iya, untuk yang belum pernah menonton dan hanya ikut-ikutan hype, Saya sarankan untuk menonton terlebih dahulu barang 1-2 film dari MCU, agar kesannya Anda tidak terlalu bodoh saat pemutaran film di Bioskop.
Read More »

Review

THE NIGHT COME FOR US: GORE YANG KETERLALUAN [REVIEW]

Senin, Desember 10, 2018

THE NIGHT COME FOR US: GORE YANG KETERLALUAN [REVIEW]
Img src: imdb.com
Catatan: Ini adalah review pribadi, dari seorang yang lumayan mengerti film.

Sinopsis: "Ito, a gangland enforcer, is caught amidst a treacherous and violent insurrection within his Triad crime family upon his return home from a stint abroad."

Film ini dirilis oleh Netflix, dimana semua orang yang memiliki akses internet dapat menonton. Saya yang terlalu sering menonton film aksi dari dunia barat yang rata-rata sudah dibalut dengan teknologi CGI jadi ikut-ikutan meng-compare film ini dengan film aksi barat yang sudah banyak Saya tonton.

Film garapan Timo Tjahjanto ini Saya rasa terlalu gore, dan brutal. Entah apa tujuannya, tetapi dari awal hingga akhir, Saya tidak menemukan penguatan karakter didalamnya, meskipun sudah dibumbui dengan flashback. Pada menit-menit pertama Saya masih bisa memaklumi banyaknya adegan kekerasan yang terlalu brutal, darah dimana-mana, tulang patah, dan seluruh adegan sadis yang berlangsung. Setelah lebih dari 30 menit, kebosanan Saya mulai datang. Saya pikir, akan ada istirahat sejenak dari bunuh-bunuhan dan saling pukul antar seluruh warga film, nyatanya kekerasan datang silih berganti.

Sebenarnya hal tersebut yang membuat Saya jenuh, tidak ada penguatan antar karakter utama ataupun karakter lain yang turut berperan penting dalam cerita. Sepanjang isi film hanya ada adegan sadis, dimana levelnya sudah sangat keterlaluan untuk ditonton. Ini karena Saya mengcompare film ini dengan film aksi barat yang menurut Saya meskipun tidak dibalut dengan 'banyak darah' tetapi jalan cerita masih bisa dinikmati.

Film mainstream seperti ini sebenarnya sudah banyak, tetapi dengan apa yang banyak Saya baca, western movie tidak berani mengambil langkah membuat film aksi terlalu gore, entah apa alasannya. Menurut Saya, film ini hanya menitik beratkan cerita pada aksi, dan melupakan cerita dibalik aksi tersebut. Salah satu alasan Saya berkata seperti ini adalah: Alasan bagi seorang Ito (Joe Taslim) menyelamatkan seorang bocah itu apa? Yang Saya tangkap hanyalah, dia tidak ingin melihat banyaknya pembantaian, atau dia ingin menebus dosa selama 3 tahun bersama TRIAD, atau dia ingin sekali saja melihat kehidupan.

Lalu tidak ada alasan lain bagi seorang Ito (Joe Taslim) dalam menyelamatkan seorang bocah yang Saya tidak tahu sebenarnya dia itu siapa. Kenapa harus dia? Kenapa tidak orang lain?

Jika disandingkan lagi dengan film aksi Indonesia yang sudah banyak beredar, Saya mengakui bahwa pengambilan gambar sudah baik dan 'enak' dilihat. Tetapi dari segi cerita, dan plot, Saya tidak benar-benar bisa memahami esensi apa yang didapat.

Tanpa mengurangi rasa hormat, Saya rasa film Indonesia sudah maju dan berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir ini, harapan besar bagi Saya untuk film Indonesia dapat bersaing dipasaran Internasional. Begitu pula The Night Come For Us, terimakasih sudah menyuguhkan film bercita rasa Internasional, dengan para pemain hebat didalamnya.

Ratting Pribadi: 6,5/10

Btw, Dian Sastro tetep cantik ya hehe.
Read More »

Review

[REVIEW] Shutter Island (2010)

Jumat, Mei 25, 2018

Review Shutter Island Indonesia
Img Src: slashfilm.com
Late review kali ini disponsori oleh kemalasan menulis.

Balik lagi di review film yang sangat-sangat telat! Film yang ditayangkan pertama kali pada tahun 2010, dan baru gue review tahun 2018. Gue adalah reviewer paling mantap!

Shutter Island diadaptasi dari novel karya Dennis Lehane yang pernah menulis Mystic River, Gone Baby, Gone. Novel Karya Dennis memang lebih cenderung ke Dark dan Twisted Plot. Sama halnya dengan novel Shutter Island yang sangat-sangat membingungkan. Menurut gue, sutradara sekelas Martin Scorsese sukses banget mengadaptasi novel tersebut ke dalam film garapannya. Film ini sangat-sangat terasa membingungkan, dan harus ditonton berulang-ulang untuk mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi didalamnya.

Img Src: amazon.com


#SINOPSISSINGKAT
Bersetting tahun 1954, film ini menceritakan seorang anggota federal U.S Marshall bernama Teddy Daniels (Leonardo DiCaprio) dan partner kerja barunya Chuck Aule (Mark Ruffalo) yang sedang ditugaskan untuk berkunjung ke sebuah pulau terpencil guna menyelidiki tentang misteri hilangnya seorang pasien dari rumah sakit jiwa Ashecliffe.
Sebenarnya Teddy memiliki maksud pribadi yang mengharuskannya menyelidiki rumah sakit jiwa tersebut, namun belum jelas dengan yang ingin dicarinya disana, ia dan partnernya malah merasa ada yang tidak beres dengan kepala rumah sakit jiwa, Dr.Cawley (Ben Kingsley), yang terkesan menutup-nutupi sesuatu.
Teddy berusaha keras mencari bukti-bukti yang ada disana, namun selalu ditutupi oleh pihak rumah sakit. Sampai tiba-tiba Teddy selalu mendapatkan halusinasi dan mimpi aneh setiap hari sehingga ia mulai meragukan mana yang nyata dan mana yang halusinasi. Sebenarnya apa yang terjadi disana? Apakah Teddy tidak akan bisa keluar dari pulau tersebut?

Buat kalian yang gak doyan nonton film dengan alur lambat, membingungkan dan membuat otak kalian berasap, Gue saranin untuk tidak menonton film ini.

Menurut gue, akting dari Leonardo DiCaprio (Teddy) sudah tidak perlu diragukan lagi. Meskipun pada saat bekerja dalam film ini Leo belum mendapatkan Oscar, dan baru saja mendapatkan Oscar pada tahun 2016 berkat aktingnya di film The Revenant. Ya, meskipun sempat gagal empat kali hehe.

Yang paling menarik dari film ini adalah, plot twist yang tidak bisa disimpulkan. Seperti paradox, yang memiliki banyak premis didalamnya.

#ENDINGFILM
Ada dua jenis manusia yang memperdebatkan ending film Shutter Island.

Pertama: Sebagian menganggap jika Teddy (Leonardo DiCaprio) sebenarnya tidak gila, dia hanya sudah masuk jebakan yang dibuat sedemikian rupa oleh pihak rumah sakit (Ben Kingsley) dengan cara memberinya rokok yang sudah diberikan racun, dan memberinya Aspirin yang sudah jelas itu adalah racun agar Teddy selalu berhalusinasi.

Fakta ini dapat ditarik dan disimpulkan karena didalam film terdapat scene dimana Teddy bertemu dengan Rachel Solando (Patricia Clarkson) yang asli, yang sedang bersembunyi didalam goa ditebing laut. Menceritakan ke Teddy bahwa dirinya adalah mantan Dokter yang ada di rumah sakit tersebut, lalu karena dirinya mengetahui niat jahat yang dilakukan oleh pihak rumah sakit dan tidak menyetujuinya, akhirnya dirinya dituduh menjadi orang gila agar tidak ada seorang pun yang percaya kepada kata-katanya.

Di goa tersebut Rachel Solando mengatakan bahwa Teddy sudah diberikan racun agar dirinya sering berhalusinasi, dan itu adalah salah satu cara agar orang-orang mengira dirinya gila dan tidak ada yang percaya lagi dengannya.

Akhir cerita, Teddy pasrah akan keadaan tersebut dan dia sadar bahwa dirinya tidak akan pernah bisa meninggalkan rumah sakit tersebut. Untuk itu, dia tetap pura-pura menjadi orang gila. Hal ini diperkuat dari percakapan terakhir antara Teddy (Leonardo DiCaprio) dengan Chuck (Mark Ruffalo) yaitu Teddy berkata "Which would be worse, to live as a monster or to die as a good man?"

Kedua: Sebagian menganggap jika Teddy memang benar-benar orang gila. Keadaan Teddy sendiri adalah kambuh-tidak-kambuh-tidak, sehingga dia memilih untuk 'lobotomi' (mati). Keadaan Teddy sendiri bermula karena Teddy mengalami trauma berat pasca kematian istri dan anak-anaknya. Pasalnya, Istri Teddy dengan sengaja membunuh ketiga anak-anak mereka, dan karena tidak terima akhirnya Teddy juga membunuh istrinya. Hal ini menjadi penguat bahwa Teddy memang benar-benar gila karena mengalami traumatis yang sangat dalam.

Ditambah, Teddy sering mengalami halusinasi berlebihan yang mengakibatkan dirinya sering membuat sebuah dunia untuk dirinya sendiri, dengan pemeran hayalan yang dikarang dan dibuat sendiri. Dan diperkuat lagi pada saat scene sebelum bertemu dengan Rachel Solando didalam goa. Teddy melihat banyak tikus-tikus disekitarnya.

Well, kalo Gue pribadi lebih setuju dengan kesimpulan pertama. Gimana ya, Gue lebih percaya aja sih kalau Leo sebenarnya tidak benar-benar gila. Ditambah pada saat scene terakhir, Mark Ruffalo memanggilnya dengan nama 'Teddy' bukan 'Andrew'. Padahal sebelumnya mereka sudah memanggilnya dengan sebutan 'Andrew'. Dan ekspresi Mark Ruffalo yang terkejut karena sebenarnya Leo masih sadar bahwa dirinya sedang dijebak.

Semua tergantung dari persepsi penonton. Tidak semua persepsi bisa disatukan, satu manusia memiliki banyak persepsi dan semuanya berbeda.

Bagaimana dengan kamu?
Read More »

Review

[REVIEW] PARADOX Dalam Film Predestination

Kamis, April 12, 2018

Img src: http://kenwytsma.com
Pernah dengar paradox sebelumnya? Mungkin sebagian besar dari kalian sudah pernah mendengar kata tersebut, atau paling tidak mendengar kata 'riddle'.

Menurut wikipedia, paradox adalah:
Suatu situasi yang timbul dari sejumlah premis (apa yang dianggap benar sebagai landasan kesimpulan kemudian; dasar pemikiran; alasan; (2) asumsi; (3) kalimat atau proposisi yg dijadikan dasar penarikan kesimpulan di dl logika), yang diakui kebenarannya yang bertolak dari suatu pernyataan dan akan tiba pada sekelompok pernyataan yang menuju ke sebuah kontradiksi atau ke sebuah situasi yang berlawanan dengan intuisi. Biasanya, baik pernyataan dalam pertanyaan tidak termasuk kontradiksi, hasil yang membingungkan bukan sebuah kontradiksi, atau "premis"nya tidak sepenuhnya betul (atau, tidak dapat semuanya betul). Pengenalan ambiguitas
 Oke, disini gue gak pengen ngebahas hal ini terlalu berat.

Keinginan gue untuk membahas hal ini adalah, karena gue baru aja kelar nonton film Predestination, dan membawa pikiran gue untuk menuliskan sesuatu mengenai kesimpulan dari apa yang telah gue tonton.

Sebenarnya, banyak sekali paradox didunia ini yang sampai sekarang bikin bingung semua orang kalau ngebacanya. Salah satu contoh paradox yang paling terkenal adalah Grandfather Paradox yang isinya:

"Jika saja anda bisa pergi ke masa lalu, dan kemudian dimasa itu anda membunuh kakek anda. Apakah yang akan terjadi?"

"Tidak akan bisa. Jika kakek Anda terbunuh, otomatis salah satu dari orang tua Anda tidak dilahirkan, dan dengan begitu Anda juga tidak akan lahir kedunia. Lalu, siapa yang pergi untuk membunuh kakekmu jika itu benar terjadi? Padahal sudah jelas Anda tidak pernah lahir kedunia."

Premis yang lebih dari satu adalah alasan utama sebuah paradox tidak bisa masuk kedalam logika kita. Paradox yang terdapat pada film Predestination adalah Sexual Paradox. Yang dimana, hanya ada satu orang didalamnya, dengan satu takdir. Lalu, inti film tersebut adalah Takdir tidak dapat dirubah.

Predestination Sinopsis:
For his final assignment, a top temporal agent must pursue the one criminal that has eluded him throughout time. The chase turns into a unique, surprising and mind-bending exploration of love, fate, identity and time travel taboos.

Meskipun sinopsisnya sangat berbeda jauh dari isi filmnya, overall film ini layak banget ditonton. Dan meskipun sangat sedikit sekali adegan berantemnya, film ini gak bakal bikin penonton bosen!

Menurut gue, film ini adalah salah satu film yang memiliki teka-teki ringan yang mudah ditebak oleh para penonton. Tetapi, sutradara sangat apik dalam mengemas masing-masing karakternya. Mereka memiliki porsi yang sangat tepat dalam film tersebut, ditambah jalan ceritanya yang tidak terlalu seperti 'action' yang sebagian besar filmnya mengisahkan cerita takdir si pemeran utama.

Dengan demikian penonton pun akan berkata "oh, jadi gitu" pada film garapan Peter dan Michael Spirieg ini. Meskipun banyak film-film besutan Christopher Nolan yang memiliki tingkat kesulitan teka-teki yang lebih rumit, tetapi film Predestination cocok buat lo yang doyan berpikir untuk mengetahui inti cerita dari film.

Gue bukan pengulas film, gue juga bukan pakar film. Gue hanya penikmat film, dan film ini akan gue beri nilai 8/10. Gak beda jauh dari IMDb yaitu 7.5/10
Read More »

Review

Dilan 1990 by Pidi Baiq [REVIEW]

Jumat, September 01, 2017

Review Novel Dilan 1990
Img src: Cover Depan Novel Dilan 1990 (Pidi Baiq)
Udah lama gue gak ngereview sesuatu. Dan, kali ini gue bakal ngereview novel yang karakter cowoknya digandrungi dan dielu-elukan sama banyak wanita.

Gue baca novelnya baru beberapa hari yang lalu kok. Soalnya setiap cewek yang gue kenal, selalu membahas novel ini. Ya, karena sebagai manusia dengan tingkat penasaran yang tinggi, akhirnya gue baca juga novel ini. Oh iya, denger-denger novel ini juga lagi dibikin versi filmnya. Dengan pemain intinya adalah

Vanesha Prescilla as Milea
Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan as Dilan

Gue ketawa, kok bisa gue nulis pemain inti, berarti ada pemain cadangan? Terus pemain cadangannya siapa? Ronaldo? Haha. Oke lanjut.

Gue review sesuai apa yang gue baca aja ya, disini gue tidak mau sok tahu dari tata cara penulisan ataupun hal lainnya karena gue bukanlah penulis handal. Gue hanya mau sedikit berbicara tentang bagaimana cerita ini berjalan. Maksudnya, ahh gimana ya, yaudahlah baca aja.

.....

Novel Dilan ditulis dari sudut pandang Milea, dimana menurut gue alurnya adalah Flashback. Milea ditahun sekarang, bercerita tentang bagaimana pengalamannya dulu ditahun 1990 waktu tinggal di Bandung dan bertemu dengan Dilan.

Menurut gue, yang membuat novel ini menjadi semakin menarik adalah, karena penulis Pidi Baiq membuat cerita dinovel ini berdasarkan kisah sesungguhnya (Banyak dimuat oleh media online, tentang bagaimana Pidi Baiq menulis dan mencari referensi dari tokoh asli yang ada dinovel Dilan 1990) Benar atau tidaknya, gue gak tahu. Gue cuma mengikuti apa yang media online katakan, selebihnya gue gak tahu.

Kisah nyata lebih menarik dibandingkan kisah fiktif. Pasalnya, karakter didalam novel benar-benar ada di dunia nyata, bukan hanya imajinasi dari sang penulis. Contohnya saja, jika kalian sering membuka forum terbesar di Indonesia (KASKUS) dan menjadi pengunjung setia di sub-forum "Stories from the Heart", kalian pasti akan senang dengan membaca semua cerita yang ditulis oleh member kaskus. Karena, cerita itu adalah cerita nyata yang pernah dialami para member disana. Meskipun tidak mungkin 100% nyata, karena pasti sudah dibumbui bahan-bahan untuk penulisan novel. Karena logika yang gue ketahui dan gue percayai, tidak ada satu orang pun yang benar-benar mengalami hal didalam kehidupannya seperti didalam novel. Itu logika gue, terserah kalian mau mengikuti logika gue atau tidak. Hak masing-masing, kan?

Member KASKUS pun sering menyematkan informasi serupa, seperti contoh dibawah ini:

- 90% Real story
- 10% Bumbu penulisan

Betul, kan? Setidaknya tidak ada 100% yang benar-benar hidupnya seperti dinovel. Pastilah sang penulis menambahkan sesuatu didalamnya agar terlihat lebih menarik. Disini yang gue bahas bukan Novel Dilan 1990, tetapi cerita yang ada didalam sub-forum tersebut. Bukan bermaksud bahwa Novel Dilam 1990 juga dibuat-buat. Karena setelah membaca novel tersebut dan mencari-cari referensi di mesin pencari, gue memutuskan untuk menjadi pihak yang menyatakan bahwa novel tersebut memang diambil dari kisah nyata. Tetapi, tetap saja ditambah bumbu, meskipun sedikit.

Genre?
Sudah pasti genrenya adalah percintaan. Gak mungkin genre metal, ataupun reggae. Karena ini bukan genre musik, tapi genre cerita. Ya, bahasa kerennya Romansa. Atau, bahasa inggrisnya Romance. Eeehhh, Drama juga bisa masuk kok. Tapi bukan drama lebay kaya di sinetron ya!

Nilai?
Dari pribadi gue untuk menilai novel ini adalah 9/10. Karena sang penulis mampu membuat pembaca membayangkan bagaimana seluruh adegan didalam novel itu terjadi. Buktinya, banyak, kan, cewek yang menggilai karakter Dilan?

Penjelasan dari setiap karakter juga baik. Penulis dengan lengkap menjelaskan setiap karakter yang ditulis didalam novel, jadi pembaca tidak dibuat kebingungan. Ditambah, cerita dinovel ini sangat menarik karena memilih settingan waktu tahun 1990, di Bandung. Hal ini juga membuat pembaca bisa merasakan suasana Bandung ditahun 1990.

Bahasa yang digunakan didalam novel ini juga tidak tinggi. Tidak seperti kebanyakan novel romansa yang sering menggunakan tatanan bahasa tingkat dua. Jadi, pembaca dapat dengan mudah mencerna isi cerita, karena bahasa yang digunakan adalah bahasa sehari-hari.

....

Buat kalian yang belum pernah baca, gue saranin untuk baca. Karena novel ini memang the best. Kalian bisa merasakan bagaimana Bandung tahun 1990, kalian juga bisa merasakan kalau kalian benar-benar mengenal karakter yang ada didalam novel tersebut.

Untuk Pidi Baiq, gue pengen ngucapin terimakasih karena udah membuat novel sebaik Dilan 1990, Dilan 1991, dan Milea "Suara dari Dilan".

....

Yaaaaa, itulah review gue kali ini mengenai Novel Dilan 1990 dari Pidi Baiq. Eh, ini review apa curhat ya? Yaudah lo sendiri dah yang nentuin haha.
Read More »

Review

[REVIEW] Novelet "Koyo Cabe Ukuran A4" By: alanam (SFTH KASKUS)

Senin, Mei 15, 2017

Review Novelet SFTH Kaskus Koyo Cabe Ukuran A4

Setelah sekian lama gak ngereview sesuatu, akhirnya gue balik haha. Kali ini, dengan domain TLD ya (red: Top Level Domain) haha.

Okey. Lagi, kali ini gue bakal ngereview tentang sebuah sub-forum di KASKUS yang udah terkenal dengan tulisan pengalaman pribadi para membernya. SFTH (Stories From the Heart). Udah beberapa kali sih gue ngereview Novelet yang ditulis oleh Kaskuser penghuni forum tersebut.

Review kali ini, gue pengen ngereview salah satu novelet buatan user "alanam" yang sebenernya udah lama banget gue baca. Cuma baru ini keinget buat ngereview ini novelet.

Judul:
Koyo Cabe Ukuran A4

Sinopsis
Jep (Utama) bertemu dengan seorang wanita cantik berpenampilan aneh saat hujan disebuah warung kopi. Pertemuan singkat dengan perempuan itu membuat Jep ingin mengenal lebih dekat, karena Jep yakin bahwa perempuan tersebut dapat mengakomodir hal gila yang sering dia lakukan.

Dengan dibantu oleh sahabatnya, Eng. Mereka berdua mencari dimana perempuan itu berada. Setelah pencarian yang lumayan lama, akhirnya Perempuan itu muncul dengan sendirinya dihadapan Jep. Lagi-lagi karena takdir.

Pertemuan itu adalah awal kisah percintaan Jep. Hingga akhirnya harus menelan pil kekecewaan, karena Perempuan cantik ini tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Jep.

Tokoh/Penokohan
Jep (Amri) [Karakter Utama/Protagonis]
Eya (Mahera) [Karakter Utama/Protagonis]
Eng (Rovi'i) [Karakter Pembantu/Tritagonis]
Iqbal [Bisa dibilang Antagonis *CMIIW]

Sudut Pandang
Orang pertama pelaku utama

Total Part
49 Part (Termasuk Prolog dan Epilog)

Link/Url Novelet
https://www.kaskus.co.id/thread/54e8345614088dab2b8b456f

.....

Pertama, dari sudut pandang gue pribadi.

Novelet ini ditulis oleh orang yang berpengalaman dalam berbahasa. Kelihatan dari segi tatanan bahasa ada ditingkatan yang lebih tinggi. Jadi, sebagai pembaca kalian harus siap-siap buka Kamus Tesaurus Bahasa Indonesia. Karena banyaknya bahasa yang pastinya belum kalian ketahui apa artinya.

Ditambah, setiap awal part penulis selalu menyematkan beberapa paragraf tentang suatu kejadian dimasa lampau, yang masih berkaitan dengan isi cerita pada part tersebut. Hal ini menambah pengetahuan baru bagi pembaca.

Penjelasan semua Tokoh sangat detail. Jadi pembaca bisa dengan mudah membayangkan bagaimana bentuk/rupa seluruh Tokoh didalam cerita tersebut. Sebagai contoh, ada part dimana Jep bertemu dengan teman masa kecil yang selalu menjadi kiper saat main bola. Lalu dengan detail Jep menjelaskan bagaimana karakter kiper tersebut bisa melekat, dan bagaimana awal mula cerita tokoh kiper tersebut.

Meskipun bahasanya nyeleneh, karena ini adalah forum bebas, tapi isi Novelet ini sangat-sangat bermanfaat dan ada beberapa part yang bisa dipelajari oleh semua pembaca yang menangkap isi cerita.

Ya, pokoknya menurut gue pribadi jika diberi nilai 1-10 gue akan kasih 8. Which is, dari segi bahasa dan tatanan alur cerita yang menarik. Pembaca juga sangat mudah mencerna isi cerita, dibandingkan Novelet dengan bahasa tingkat tinggi lainnya.

.....

Okey, mungkin itu aja review kali ini yang bisa gue jabarkan dengan banyaknya kekurangan haha. Untuk yang mau minta gue ngereview sesuatu, bisa langsung tulis dikolom komentar aja ya.

See ya!
Read More »

Review

REVIEW: Logan (2017) [Film] Peran Terakhir Hugh Jackman

Senin, Maret 13, 2017

Review Film Logan
Img Src: comingsoon.net
Balik lagi di Review Time!!

Berhubung beberapa hari yang lalu gue baru aja keluar dari goa (red:kontrakan), gak ada salahnya buat ngabisin duit nonton film dari Marvel. Lagipula, di Jogja harga buat nonton tergolong murah menurut gue pribadi.

Oke mulai aja langsung deh ya Reviewnya. Ga perlu banyak basa-basi ga jelas haha

Sinopsis

Dimasa depan, Logan yang sudah renta merawat Professor X disuatu tempat di perbatasan Meksiko. Namun, upaya Logan untuk menyembunyikan para mutan terakhir didunia gagal ketika seorang mutan muda datang.

Ya, kira-kira itulah sinopsis dari IMDb kalo gue artiin kedalam Bahasa Indonesia. Kalo ada salah dikit dimaklumin gue bukan lulusan Sastra Inggris atau punya gelar PhD.

Film ini sendiri merupakan film terakhir Wolverine yang diperankan oleh Hugh Jackman. Ga kerasa ya, udah 17 tahun kalo ga salah si Hugh Jackman memerankan Wolverine. Karena ini peran terakhir Hugh Jackman berarti udah bisa dipastikan jalan ceritanya kaya gimana kan?

.....

Sedikit spoiler deh, buat yang penasaran (Kalo takut spoiler bisa close kok). Jadi Logan ini ketemu sama seorang mantan perawat yang pernah kerja ditempat pembuatan para prajurit super (kekuatan mutan) dengan subjeknya adalah anak-anak.

Masalah terjadi, para subjek dianggap gagal dalam percobaan. Lalu Dokter tempat dia kerja mutusin buat ngebunuh semua subjek. Karena si Perawat ngerasa kasihan, akhirnya dia bawa anak-anak yang tersisa (belum dibunuh). Lalu si Perawat ini cari tahu keberadaan Logan untuk minta tolong. Dan ternyata ada satu anak yang masih berhubungan dengan Logan dimasa lalu.

.....

Oke, segitu aja. Lengkapnya nonton aja sendiri. Inget nontonnya dibioskop atau kalo udah ga tayang bisa beli kaset resminya. Jangan nunggu diwebsite ya! Kasihan yang bikin film.

Untuk endingnya, rada sedikit gantung. Menurut gue pribadi, bakal ada kelanjutan tentang 'sianak super' ini.

Half of Drama

Maksudnya disini adalah, dari sebagian besar cerita didalam film Logan ini adalah drama. Bukan drama kaya awkarin ya haha. Ya, jadi buat yang cepet mewek disaranin jan nonton film ini :D

Menurut gue sedih karena:

1. Logan udah renta (tua)
2. Hanya sisa 3 mutan didunia (Logan, Professor X, Calliban)
3. Mutan kecil yang dieksploitasi
4. Meninggal ( Silahkan artikan sendiri siapa yang meninggal didalem film ini)

Untungnya gue laki, jadi gue ga nangis meskipun ceritanya sedih haha

Little bit Comedy

Bukan Marvel Cinematic Universe (MCU) namanya kalo didalem film ga ada bumbu komedi. Difilm Logan ini juga banyak diselipin adegan-adegan lucu yang sedikit menggelitik.

Jalan Cerita

Untuk jalan cerita filmnya, rada sedikit mainstream dengan film-film Indonesia. Dimana level susah ditebak dari jalan cerita Marvel ga gue temuin disini.

Satu yang bisa gue ambil alurnya disini adalah. Film ini adalah lanjutan dari The Wolverine, X-Men Day of Future Pass & X-Men Apocalypse

Maksudnya. Sebagian jalan cerita itu terhubung di 3 film tersebut. Dimana ramalan orang jepang tentang Logan (The Wolverine) jadi kenyataan di film ini.

*Ini masih anggapan gue ya. Kalo salah, dimaklumin. Karena gue ga terlalu ngikutin seri X-Men, dan hanya beberapa filmnya aja yang gue tonton. Kecuali film marvel yang lain, semua gue ikutin.*

Cameo

Untuk semua cameo, gue ga terlalu memperhatikan. Cuma, disetiap film berlabel "Marvel" pasti ada Stan Lee sebagai Cameo. Karena doi adalah si pembuat cerita di komik marvel.

Nah, anehnya difilm ini gue ga nemuin dimana Stan Lee. Atau mungkin pas Stan Lee muncul gue ga terlalu merhatiin (mungkin). Tapi aneh aja sih, ga mungkin juga Stan Lee ga jadi Cameo difilm Logan.

Vfx

Well, karena gue bukan anak film atau cinematographer jadi gue gabisa ngereview tentang ini. Tapi kalo menurut gue pribadi yaaaa seperti biasa, semua film Marvel punya Vfx yang keren! ini adalah pandangan orang awam mengenai Vfx. Ya, setidaknya gue bisa bedain mana Vfx Marvel dan mana Vfx Indos*ar

....

Oke, mungkin itu aja Review kali ini. Kalo ada yang kelupaan belum disebutin, boleh kok komentar dibawah. Kalo ada yang salah, yaudah sih maafin kenapa namanya juga manusia yang tak pernah luput dari dosa haha.

See ya!
Read More »

Review

Sinopsis & Review Novelet "Everytime" (SFTH Kaskus Forum)

Minggu, September 11, 2016

Review Novelet Everytime
Img src: id.scribd.com
Buat kalian yang sering mengunjungi forum online terbesar di Indonesia (kaskus), pasti udah tau kan ada sebuah sub-forum yang membebaskan membernya untuk membagi (menulis) cerita. Apapun cerita itu, dimulai dari pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, pengalaman imajinasi, atau cerita bohong pun semua ada haha.

Pernah gua ngereview salah satu cerita yang udah legend banget dikaskus. Hampir semua member yang pernah mampir di sub-forum SFTH (Stories from the heart) pasti tau ceritanya. Ya, Sepasang Kaos Kaki Hitam, atau biasanya dikenal dengan SK2H.

Kali ini, gua pengen ngereview cerita baru lagi. Kali ini penulisnya memiliki id robotpintar. Dari apa yang gua baca sih, orang ini udah sering banget bikin cerita dikaskus. Dan kebanyakan ceritanya itu menarik, banyak member lain yang nungguin.

Oke, ga perlu banyak penjelasan. Check it!

Judul Novelet: Everytime
Penulis: robotpintar
Id Kaskus: robotpintar

Sinopsis

Solichin Syafriel, adalah seorang pemuda yang memiliki status sosial tinggi. Terlahir dari kedua orang tua yang memiliki banyak harta. Solichin adalah tipe laki-laki yang sangat perfeksionis, semua hal selalu ada porsi tersendiri.

Didalam kehidupan percintaannya, tidak pernah ada kata sulit untuk mendapatkan apa yang Ia mau. Karena dari segi fisik, Solichin termasuk pria yang di idamankan seorang wanita.

Akhirnya, semua keperfeksionisannya hilang ketika Ia bertemu dengan seorang wanita pegawai baru dikantornya yang bernama Desita. Menurut Solichin, Desita adalah sosok perempuan pintar dan cantik, tetapi karena pertemuan pertamanya dengan Desita tidak mengenakkan membuat Solichin sedikit kehilangan kesan pertama terhadap Desita

Waktu akhirnya membuat Solichin tergila-gila dengan Desita karena tingkah laku Desita yang sangat unik dan menarik. Berbeda dengan wanita-wanita lain yang pernah didekati oleh Solichin. Itu yang membuat Solichin semakin jatuh cinta.

Ketika mereka berpacaran, ternyata orang tua Solichin tidak setuju karena Desita tidak memiliki Bibit, Bebet, dan Bobot yang sesuai untuk ukuran keluarga Solichin. Maka dari itu, Desita tiba-tiba menghilang dan meninggalkan Solichin.

Kemudian Selama bertahun-tahun Solichin berusaha mencari Desita.
.....

Dari sudut pandang gua pribadi. Novel ini punya cerita yang menarik, dengan plot yang twist banget. Cerita awal dan akhirnya bener-bener ga bisa ketebak. Dan lagi, penulis benar-benar memberikan detail seluruh karakter dengan baik bagi para pembaca.

Untuk alur cerita, mudah banget dipahami. Buat kalian yang jarang baca buku juga pasti ngerti kok alur ceritanya gimana. Ditambah, bahasanya ga terlalu berat dan mudah dimengerti. Ya, bahasa sehari-harilah. Yang membuat gua tertarik banget sama Novelet ini adalah, penulis secara gamblang menceritakan hingga detailnya. Sehingga gua sebagai pembaca bisa dengan mudah mengimajinasikan cerita diatas kepala gua.

Buat kalian yang hobi baca dan pengen baca. Bisa langsung buka di

Atau langsung aja download versi PDFnya di
Read More »

Novel

REVIEW: Sepasang Kaos Kaki Hitam [Novel]

Rabu, April 08, 2015

Review Sepasang Kaos Kaki Hitam
Novelet: Sepasang Kaos Kaki Hitam
Berhubung udah rabu malem. Kali ini jadwal gue buat ngereview sesuatu, dan kali ini gue pengen ngereview novel yang baru-baru ini gue baca dan bikin gue (hampir) nangis. Untungnya gue laki-laki sejati yang mempertahankan air matanya hanya untuk hal yang penting, asik.

Oke, siapa yang belum pernah baca novel Sepasang Kaos Kaki Hitam ini? Nah... kalo lo belum baca, ini gue kasih sedikit review untuk lo. Mungkin nanti lo ada minat untuk ngebaca novel keren ini.

Review Sepasang Kaos Kaki Hitam
Cover depan Novelet "Sepasang Kaos Kaki Hitam"
Gue tau cerita ini dari temen gue, yang emang demen banget baca-baca novel. Pas gue mau pinjem tuh novel, katanya dia udah gak nyimpen lagi. Terus karena gue penasaran, akhirnya gue ubek-ubek dikaskus, ternyata ada yang ngeREBORN cerita asli yang ditulis sendiri sama pujangga.lama.

..........

Nah... didalem novel ini, diceritakan bahwa ada seorang anak muda yang baru menyelesaikan kuliah Diploma 3nya, Nama anak muda ini adalah 'Ari'. Dan memutuskan merantau ke kota Karawang. Akhirnya setelah mencari pekerjaan dan menetap disebuah kos didaerah Karawang, Ari mempunyai teman samping kamar kosnya yang bernama 'Indra', yang semakin akrab karena tiap hari ketemu.

Tapi. Diawal kedatangan Ari ke kosnya, dia bertemu seorang perempuan sedang duduk tepat diseberang kamarnya. Sedang menggunakan kaos kaki hitam yang panjang sampai menutupi lutut.

Tokoh-tokoh didalam novel ini antara lain: Ari, Indra, Echi, Mevally. dan tokoh-tokoh pembantu lainnya.

Ternyata setelah diselidiki. Perempuan yang dilihat Ari pertama kali saat memasuki kos bernama Mevally. Seorang wanita cantik yang mempunyai penyakit aneh, yaitu self injury (menyakiti diri sendiri).

Ari terus mencari tahu latar belakang Mevally ini. Hingga, mereka berdua semakin dekat. Tetapi keduanya tidak ada yang berani mengatakan perasaan mereka masing-masing.

Setelah Mevally lulus dari kuliahnya dan berpindah kos. Mereka berdua terpisah selama hampir 7 tahun, dan bertemu lagi dikota Jakarta karena keduanya sama-sama bekerja di Jakarta. Ternyata pertemuan mereka membawa luka bagi keduanya. Mereka berdua sudah mempunyai keluarga masing-masing, dan akhirnya Ari menyesal tidak berani mengungkapkan perasaannya kepada Mevally sejak dulu.

........

Gimana menurut lo? Oke, please, jangan nangis dulu. Baru juga baca review -__-

Nah... Waktu gue baca ini novel. Ternyata, novel yang gue baca adalah REBORN dari tulisan awal pujangga.lama. Ternyata banyak privasi yang ditutupi oleh penulis asli novelet ini, karena memang novel ini ternyata berdasarkan kisah nyata penulis. Kata mas Arinya langsung, dia menghapus ceritanya karena tidak ingin merusak hubungan kedua keluarganya.

Gue bener-bener salut sama om Ari...
Tulisannya bener-bener bisa nyentuh hati. Didalem novel itupun ada banyak sekali nasehat-nasehat hidup yang berguna bagi pembacanya, tidak lupa juga diselipkan beberapa komedi dan humor agar pembaca tidak bosan.

Andai.... gue bisa nulis sebagus itu. Pasti, buku gue udah jadi dari dulu, pft.

Mungkin review kali ini selesai aja kali yak? Gue nulis aja mau nangis ini (didepan gue ada orang motong bawang). Nahh... buat lo yang pengen baca atau beli novelnya ataupun cari spoiler lain. Nih gue kasih referensi untuk ngebaca versi reborn dikaskus.

http://www.kaskus.co.id/thread/5127c3bb8327cfae2c000002/reborn-sepasang-kaos-kaki-hitam-by-pujanggalama-old-thread-version/

Oke yak... Terus aja pantengin blog Gue. Katanya, kalo lo mantengin blog ini terus, lo bakal gampang cari jodoh. Katanya.
Read More »