Celotehan Sok Bijak

CINTA BUKAN LUKA [CELOTEH SOK BIJAK]

Rabu, Januari 09, 2019

Kalau kamu pernah dipukul, kenapa masih bertahan?
Kalau kamu pernah dimaki, kenapa masih terima?
Kalau kamu pernah diancam, kenapa harus pasrah?

Bukankah, orang tuamu pun tak akan pernah tega?
.....

Beberapa minggu belakangan, Saya sedikit muak melihat headline berita mengenai kekerasan dalam hubungan (red:pacaran)

Bagi Saya,

Laki-laki yang berani memaki seorang wanita adalah sampah.
Laki-laki yang berani mengancam seorang wanita adalah sampah.
Dan, Laki-laki yang berani memukul wanita adalah sampah kuadrat.

Meskipun Saya benci feminisme, tapi Saya lebih benci laki-laki dengan kebodohan tak terhingga.

Konteks yang akan Saya bicarakan adalah, kekerasan yang dialami seorang wanita. Meskipun ada beberapa kasus sebenarnya yang dialami oleh pria. Tapi presentase yang lebih besar terjadi pada wanita.

Beberapa teman yang pernah bercerita mengenai hubungannya kepada Saya mengatakan bahwa kekerasan yang mereka alami sebenarnya masih bisa ditoleransi. Biasanya, kekerasan terjadi karena kedua belah pihak sedang dalam keadaan emosi. Tidak terkontrol, lalu terjadilah kekerasan yang disadari ataupun tidak disadari.

Ketika Saya tanya, kenapa masih bertahan?
Beberapa dari mereka menjawab: Saya yakin, suatu saat dia akan berubah.

Oke, Saya tidak mau berdebat jika sudah mendapatkan jawaban seperti itu.

Dari sudut pandang Saya, sifat manusia itu mutlak. Tidak bisa berubah, hanya piawai atau tidaknya dalam menyembunyikan.

Tapi, mungkin ini hanyalah 'ke sok tahuan' Saya.

Begini,

Laki-laki ini, hanya sekedar pacarmu bukan?
Lalu, sebegitu beranikah dia melakukan kekerasan terhadap dirimu?
Apakah dia menganggap bahwa dia memiliki hak 'istimewa' terhadap dirimu?
Apakah kamu menganggap bahwa dia memiliki hak 'spesial' atas dirimu?

Hai.
Bagaimana dengan orang tuamu?

Hidupmu dibawah kendali orang lain, yang belum tentu juga dia adalah temanmu hingga nanti?
Apakah kamu mau?

simple logic:
Jika kamu pernah mengalami kekerasan yang dilakukan oleh pasanganmu. Lalu malam-malam berikutnya ketika ingin menjelang tidur, dia selalu mengatakan aku sayang kamu.

Apakah kamu masih percaya? put ur opinion.

Kalau Sayang, masa masih main tangan?
Lalu kamu menjawab, "ah mungkin itu hanya emosi sesaat. Nanti juga dia baik lagi"

Lalu ada yang bertanya lagi, "Jika Sayang, kenapa harus menggunakan kekerasan ketika emosi?"
Lalu kamu menyangkal untuk kedua kalinya. "Aku gak mau membenci orang hanya karena setitik kesalahannya, tanpa memandang beribu kebaikannya"

Jika sudah memasuki tahap ini. Kamu adalah wanita bebal.

Seorang pacar belum memiliki hak berlebih atas dirimu.
Menikah?
Silahkan, laki-laki memilikimu sepenuhnya. Kamu akan hidup hingga tua dengannya.

......

Apa yang kamu harapkan dari orang yang pernah memakimu? mencancammu? Parahnya lagi, memukulmu?

Perubahan?

Ayolah, jangan hidup didalam sebuah gelembung imajinasi yang kamu dapat dari sebuah tulisan ataupun visual.

Hidup itu hanya tentang memilih.
Read More »