Malam ini bagaikan sebuah malam untuk menjawab sebuah pertanyaan yang selalu terngiang dibenakku. Aku duduk terdiam, merenungi dan mencoba mengingat sepenggal demi sepenggal cerita yang telah susah payah aku ciptakan untuk pertama kalinya.
Cukup 1 pertanyaan yang selalu membuat aku bingung sepanjang malamku, memuakkan, tetapi sedikit memberiku ruang untuk mencoba berpikir akan kesalahan yang telah aku lakukan dimasa lalu. Dimana setiap orang akan melalui masa itu.
Harapanku telah musnah, bertahun-tahun yang lalu sejak aku memutuskan untuk pergi jauh dan meninggalkan cerita-ceritaku selama ini. Pupus, itulah yang aku rasakan untuk setiap hari, dan setiap hari pula aku harus menghindar dari bayangan cerita indah yang telah aku hancurkan dengan mudahnya.
"Aku tau, apa yang aku lakukan selama ini adalah salah"
Pikiran ini yang setiap malam selalu menghantui aku dalam mimpi. Jujur, setiap malam aku selalu larut dalam keheningan... nyenyakku hilang bak ditelan dinginnya angin malam yang selalu menghantam tubuhku.
.....
Kembali ke masa-masa aku ingin menggapai mimpiku, dimana aku mempunyai mimpi indah yang ingin kugapai. Bukan hanya sendiri, tetapi dengan seseorang yang membantu aku untuk membuat sebuah cerita manis yang layak untuk diingat, meskipun sedikit pahit.
Melihat jauh kebelakang, tentang sebuah kebodohan seorang lelaki. Berharap memiliki impian yang indah, namun malah berbalik menjadi mimpi yang sangat buruk, sangat-sangat buruk. Hanya karena sesuatu kesalahan, hingga tak ada lagi harapan yang mampu mendekat.
....
Morning sunshine in our room
Now that room is back in tune
Autumn start this day with a smile
And laugh at my beautiful love one
Who's lying besides me
You so far away in your sleep
Who can tell what dream you may dream
You dont know that I was drawing
With my finger on your sweet young face
Figures and meaning words
You make my world so colorful
I've never had it so good
My love I thank you for all the love
You gave to me
Like a summer breeze so soft
Like a rose you bring me near
And I kiss your lips so sweet
Soft like the rain and gentle as
The morning dew in may
Though they said that I was wrong
But thank god my will so strong
I got you in the palm of my hand
Everyday they tried to put me on
But I laugh at those who tried to hurt our love
.....
Sebuah lagu yang selalu menemaniku, disetiap malam yang aku tahu pasti akan membuatku larut didalam kesedihan yang teramat dalam. Sebuah lagu yang juga mengingatkanku, akan masa dimana aku selalu bahagia, dan masa yang aku rasa adalah hadiah yang amat sangat terindah yang pernah Tuhan berikan didalam sebuah cerita yang sedikit berhasil aku ciptakan.
Meskipun aku tahu, harapan itu sudah tidak ada. Tetapi aku belum putus asa, aku masih terus berusaha mencari sedikit harapan yang mungkin akan membuat malam-malamku berikutnya kembali indah, atau mungkin menjadi lebih indah untuk melanjutkan cerita lama ataupun menghasilkan cerita baru.
Usahaku hampir sia-sia, harapanku hanya tersisa sedikit. Tetapi, apakah benar aku sudah berusaha selama ini? Atau mungkin semua usaha yang aku lakukan hanya sebuah khayalan fana yang malah membuatku selalu terjatuh didalam lembah yang sama?
Aku tidak pernah perduli. Apa, Kenapa, dan Bagaimana aku bisa merasakan hal ini, dan kenapa juga aku masih terus berusaha untuk menemukan sekeping harapan itu. Namun yang pasti, aku tidak akan pernah berhenti berusaha karena aku telah membuat sebuah janji, sebuah janji yang sudah tertuliskan pada sepenggal ceritaku dulu.
Akhirnya, ada waktu dimana aku sedikit menemukan sepotong harapan yang selama bertahun-tahun ini aku cari. Meskipun hanya sedikit, dan sedikit abu-abu, aku masih tetap percaya bahwa sepotong kecil harapan ini akan menjadi sepotong besar harapan, yang mungkin saja bisa mengubah semua cerita.
Aku terus berhayal, tentang harapan kecil yang baru aku temukan. Tak pernah berhenti untuk berharap, berharap sesuatu yang sangat tidak pasti.
Aku tahu, harapan yang aku temukan hanyalah sebuah harapan kosong. Kita bukan lagi menjadi kita, sekarang hanya tersisa Aku, Kamu, dan Dia. Seseorang yang sudah berhasil meluluhkan hatimu, dan tentunya lebih baik dari aku, lebih baik dari cerita yang dulu pernah aku buat, kita ciptakan.
Apapun yang terjadi, aku akan merelakannya. Aku tahu, semua ada masanya, dan setiap masa ada batas waktunya. Dan aku sadar, ini semua adalah hayalan tingkat tinggiku untuk terus bisa bersama dirimu, dan mencoba menulis cerita ini dari awal. Kenyataannya, aku masih tidak sanggup untuk bisa berubah lebih baik dimatamu, dan kamu telah memilih orang lain untuk menggantikan posisiku, peranku didalam cerita itu.
img src: sephardimhope.com |
Kini aku hanyalah seorang pemeran yang gagal memerankan perannya didalam sebuah cerita. Dan kini aku telah sadar, dan bisa menjawab satu pertanyaan yang selama ini menghantui malamku.
"Apa aku memang pantas untuk dipertahankan seseorang seperti kamu?"
Dan jawaban dari pertanyaanku selama ini adalah....
"Tidak, aku terlalu takut untuk menghadapi kenyataan. Dan aku terlalu takut untuk melanjutkan cerita itu ke lembar berikutnya, hingga mencapai lembar paling akhir didalam sebuah cerita yang pernah aku buat. Karena aku takut, akan ada kesedihan dilembar berikutnya."
A Piece of Hope
-Gipsy Marpaung