Puisi

All of My Poems [2] [PUISI]

Selasa, Juni 19, 2018

Kumpulan Puisi Gipsy Marpaung

Sudah Cinta, Mau Apa?
Bagaimana jika orang tuamu marah?
Bagaimana jika orang tuaku juga?
Bagaimana pula jika laki-laki itu tak setuju?
Atau, teman-temanmu ikut melarangmu?

Tak apa! Kalau sudah cinta, mau apa?
-Gipsy Marpaung, 2018.

Mutlak
Lidah bisa membual
Tulisan dapat direkayasa
Tapi jika aku bilang bahwa aku menyukaimu,
itu bernilai benar, dan mutlak.
-Gipsy Marpaung, 2018.

Katanya
Kata orang, kamu wanita
Kata orang, kamu juga cantik
Kata orang, kamu juga manis
Kata orang, kamu pun sabar

Ah aku tidak mau mengenalmu dari kata orang

Setahuku, kamu segalanya
Tapi, yang baik-baik saja.
-Gipsy Marpaung, 2018.

Bisaku Apa?
Jika dirimu terbuat dari es, sini aku bisa mencairkannya
Jika dirimu ternyata terbuat dari api, bisa pula aku memadamkannya
Atau, jika dirimu terbuat dari batu, aku bisa melunakkannya

Tapi jika dirimu terbuat bukan untuk diriku, aku bisa apa?
-Gipsy Marpaung, 2018.
Read More »

Puisi

Resah, Bertahan Lalu Lepas [PUISI]

Kamis, Juni 07, 2018


Siapa menyangka, jika selama ini aku,
masih terhalang oleh dinding kerinduan.
Dinding tebal penghalang; penyesat sukma,
menjelma menjadi duka pada setiap purnama

Aku bagaikan seseorang yang tersesat,
hilang diantara kesedihan dan duka.
Lalu, tak seorang pun yang aku percaya,
dapat menuntun hingga kembali pada saat aku mengerti apa itu bahagia

Seperti berjalan pada sebuah jembatan kegelisahan,
pun tetap dalam keadaan rindu yang sangat mendalam.
Antara mengutuki diri dengan kebodohan, dan keangkuhan

Entahlah, kapan waktu bayang akan dirimu dapat menghilang
Berharap ketika waktu itu datang, aku telah siap melepasmu.
Meskipun hanya dalam keheningan.

-Gipsy Marpaung, 2013.
Read More »

Puisi

HUJAN DAN TANAH [PUISI]

Sabtu, Juni 02, 2018


Hey! Malam ini tanah sedang rindu hujan katanya
Dia bersabda, ingin menyuburkan tanaman yang hampir layu

Ternyata, Tuhan mengabulkan!

Hujan membasahinya
Membawa rintikan khas dan bau yang semerbak

Kata tanah, hujan adalah hal yang paling Ia sukai
Meski hujan sering merusak tanah jika terlalu deras,
bahkan melongsorkannya.
Tanah tak pernah benci,
Masih pula diharapkannya hujan sebagai pendamping

Hujan itu anugerah
Hujan tak datang, keringlah dirinya
Tak dapat lagi tanaman subur, lalu rusak!

"Hey hujan!" Tanah berseru keras
"Maukah kau tiap hari datang?" Tanya tanah
Hujan menjawab, "Aku turun saat Tuhan mengizinkannya!"

-Gipsy Marpaung, 2018
Read More »